Metode memerlukan satu atau lebih parameter yang merepresentasikan informasi tambahan yang diperlukannya untuk melaksanakan tugas. Parameter-parameter tersebut didefinisikan di dalam suatu daftar parameter atau list parameter yang dipisahkan dengan koma, yang ditempatkan di dalam kurung (stelah nama metode). Setiap parameter harus menspesifikasi tipe dan nama variabel. Daftar parameter bisa memuat sejumlah argumen ataupun tidak memuat argumen apapun. Kurung kosong yang mengikuti nama metode mengindikasikan bahwa suatu metode tidak memerlukan parameter apapun.
Argumen Kepada Suatu Metode
Suatu pemanggil metode menyuplai nilai-nilai, yang dikenal dengan argumen, untuk setiap parameter metode. Sebagai contoh, metode System.out.println memerlukan suatu argumen yang menspesifikasi data untuk ditampilkan di dalam command window.
Deklarasi Kelas Dengan Metode yang Memiliki Satu Parameter
Sekarang kelas BukuNilai dideklarasikan dengan suatu metode tampilPesan yang menampilkan nama mata-kuliah sebagai bagian dari pesan. Metode baru ini memerlukan suatu parameter yang merepresentasikan nama mata-kuliah untuk ditampilkan.
Sebelum mendiskusikan fitur-fitur baru kelas BukuNilai, perlu diperhatikan bagaimana kelas baru tersebut digunakan dari metode main pada kelas UjiBukuNilai. Baris 12 menciptakan suatu Scanner yang dinamai masukan untuk membaca nama mata-kuliah dari pengguna. Baris 15 menciptakan objek BukuNilai, BukuNilaiKu. Baris 18 meminta pengguna untuk memasukkan suatu nama mata-kuliah. Baris 19 nama mata-kuliah dari pengguna dan menugaskannya kepada variabel namaMtKuliah, menggunakan metode Scanner, nextLine, untuk membaca masukan. Pengguna mengetikan nama mata-kuliah dan kemudian menekan ENTER untuk menyerahkannya kepada program. Penekanan ENTER akan meyisipkan suatu karakter garis-baru pada akhir dari karakter-karakter yang diketikkan oleh pengguna. Metode nextLine membaca karakter-karakter yang diketikkan pengguna sampai ditemukannya karakter garis-baru, kemudian mengembalikan suatu String yang memuat karakter-karakter tersebut, tidak termasuk karakter garis-baru.
Berikut adalah Kode Program Kelas BukuNilai :
//Deklarasi kelas dengan satu metode yang memiliki satu parameter
package ujibukunilai;
public class BukuNilai
{
//menampilkan suatu pesan kepada pengguna BukuNilai
public void tampilPesan(String namaMtKuliah)
{
System.out.printf("Selamat Datang untuk\n%s!\n",namaMtKuliah);
} //akhir dari metode tampilPesan
} //akhir dari kelas BukuNilai
Dan ini adalah kode program pada kelas UjiBukuNilai :
//Menciptakan suatu objek BukuNilai dan melewatkan suatu string kepada metode tampilPesan
package ujibukunilai;
import java.util.Scanner;
//program menggunakan scanner
public class UjiBukuNilai
{
//metode main memulai eksekusi program
public static void main (String[] args)
{
//menciptakan suatu Scanner untuk mendapatkan masukan dari command window
Scanner masukan = new Scanner (System.in);
//menciptakan suatu objek BukuNilai dan menugaskannya pada BukuNilaiKu
BukuNilai BukuNilaiKu = new BukuNilai();
//meminta pengguna memasukkan nama mata-kuliah
System.out.println("Silahkan masukkan nama mata-kuliah: ");
String namaMtKuliah = masukan. nextLine ();
//membaca sebaris teks
System.out.println();
//mengeluarkan suatu baris kosong
//memanggil metode tampilPesan milik dari objek BukuNilaiKu
dan melewatkan namaMtKuliah sebagai suatu argumen
BukuNilaiKu.tampilPesan(namaMtKuliah);
} //akhir dari metode main
} //akhir dari kelas UjiBukuNilai
Berikut adalah Output dari Program di Atas :
Pada Gambar di atas terlihat output dari program yang kita buat.
Prosesnya sebagai berikut :
Pada saat program selesai kita save program kemudian kita run (jalankan program). Pada output akan muncul teks "Silahkan masukkan nama mata-kuliah: ". Dibawahnya kita ketikkan mata kuliah yang kita inginkan, misalnya di atas saya masukkan " Pemrograman Berbasis Objek ". Lalu setelah itu kita tekan ENTER, maka akan muncul kalimat dibawahnya,
" Selamat Datang untuk
Pemrograman Berbasis Objek! "
Program pun selesai dan berjalan dengan baik.
Materi Kuliah Teknik Informatika
Bagi yang ingin mendownload beberapa materi silahkan klik di bawah :
1. Materi Kuliah Al-Islam-Keluarga Sakinah.pptx - 92 KB
2. Materi Kuliah Al-Islam-Jual Beli dalam Islam.pptx - 15 MB
3. Ilmu Waris dari sudut pandang Islam.pptx - 4.7 MB
4. Balsamiq_Mockups_3.rar - 20.6 MB
5. Materi Struktur Data - 698 KB
6. Materi Struktur Data-Type data abstrak & Array
7. Pengantar Sistem Informasi - KSI 974 KB
8. KSI-Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif - 5.7 MB
9. Materi Distribusi Probabilitas Statistika - 399 KB
10. Kombinatorika - 467 KB
11. Graph - 687 KB
12. Tree - 800 KB
1. Materi Kuliah Al-Islam-Keluarga Sakinah.pptx - 92 KB
2. Materi Kuliah Al-Islam-Jual Beli dalam Islam.pptx - 15 MB
3. Ilmu Waris dari sudut pandang Islam.pptx - 4.7 MB
4. Balsamiq_Mockups_3.rar - 20.6 MB
5. Materi Struktur Data - 698 KB
6. Materi Struktur Data-Type data abstrak & Array
7. Pengantar Sistem Informasi - KSI 974 KB
8. KSI-Sistem Informasi Untuk Keunggulan Kompetitif - 5.7 MB
9. Materi Distribusi Probabilitas Statistika - 399 KB
10. Kombinatorika - 467 KB
11. Graph - 687 KB
12. Tree - 800 KB
Hal-hal pokok dalam pengenalan bahasa pemrograman Java
Hal – Hal Penting dalam Pengenalan Bahasa Pemrograman Java
- Suatu komentar yang dimulai dengan // disebut dengan komentar end-of-line
- Komentar tradisional atau komentar beberapa baris dibatasi dengan /* dan */.
- Komentar Javadoc, yang dibatasi dengan /** dan */, memampukan anda untuk menanamkan dokumentasi program di dalam kode. Program utilitas javadoc membangkitkan halaman-halaman HTML untuk komentar ini.
- Baris kosong, karakter spasi, dan karakter tab disebut dengn spasi putih. Spasi putih dapat membuat program lebih mudah dibaca dan diabaikan oleh kompiler.
- Kata kunci merupakan kata yang dikhususkan untuk Java dan selalu dikonstruksi dari huruf kecil.
- Kata kunci class digunakan untuk mendeklarasikan suatu kelas.
- Secara konvensional, nama kelas di dalam Java diawali dengan huruf kapital , dan bila terdiri atas beberapa kata, maka huruf awal dari setiap kata haruslah huruf kapital. Misalnya, ContohNamaKelas.
- Nama kelas Java disebut dengan identifier, yang merupakan deretan karakter, digit, garis-bawah (_), dan tanda dollar ($). Identifier tidak bisa diawali dengan digit dan tidak memuat spasi.
- Java merupakan case-sensitive, yang artinya huruf kapital dan huruf kecil diinterpretasikan secara berbeda oleh kompiler.
- Tubuh dari deklarasi setiap kelas dibatasi atau diapit oleh { dan }.
- Deklarasi kelas public harus disimpan dengan nama sama dengan nama file, yan diikuti dengan ekstensi .Java.
- Metode main merupakan titik awal dari semua aplikasi Java dan harus diawali dengan public static void main ( String [] args)
- Kata kunci void mengindikasikan bahwa suatu metode akan melakukan suatu pekerjaan tanpa perlu mengembalikan informasi atau memiliki suatu nilai balik.
- String yang diapit dengan kutip ganda sering disebut dengan string karakter atau literal string.
- Metode System.out.println menampilkan argumennya di dalam command window yang diikuti oleh karakter garis-baru untuk memosisikan kursor keluaran di awal baris berikutnya.
- Metode System.out.print menampilkan argumennya di dalam command window dan memosisikan kursor keluaran setelah karakter tertampilkan terakhir.
- Metode System.out.printf menampilkan data terformat.
- Deklarasi import membantu kompiler untuk mencari lokas suatu kelas yang digunakan di dalam suatu program.
- Variabel merupakan suatu lokasi di dalam memori komputer dimana suatu nilai disimpan untuk digunakan selanjutnya. Semua variabel harus dideklarasikan dengan nama dan tipe sebelum digunakan.
- Suatu Scanner (dalam paket java.util) memampukan suatu program untuk membaca data yang akan digunakan program. Sebelum Scanner digunakan, program harus menciptakannya dan menentukan sumber data.
- Variabel harus diinisialisasi sebelum digunakan di dalam program.
- Ekspresi new Scanner(System.in) menciptakan suatu Scanner yang membaca data dari objek masukan standar (System.in), biasanya dari papan ketik.
- Tipe data int digunakan untuk menampung nilai integer. Rentang nilai suatu int adalah dari -2,147,483,648 ke +2, 147,483,647.
- Tipe data float dan double dimanfaatkan untuk menampung nilai riil.
- Tipe data char digunakan untuk menampung karakter.
- Tipe-tipe data seperti int, float, double, dan char dikenal sebagai tipe data primitif.
- Operator – operator aritmatik adalah + (penjumlahan), - (pengurangan), * (perkalian), / (pembagian), dan % (operasi sisa).
- Pembagian integer akan menghasilkan quotient (hasil-bagi) integer.
- Operator modulus atau sisa (%) akan menghasilkan sisa dari pembagian integer.
- Statemen if membuat keputusan berdasarkan nilai kondisi.
- Kondisi di dalam statement if dapat di konstruksi menggunakan operator ekualitas (== dan !=) dan operator relasional (<, >, <=, dan >=).
- Statement if diawali dengan kata kunci if, yang diikuti dengan suatu kondisi yang diapit oleh sepasang kurung dan satu atau lebih statement di dalam tubuh if.
- Statement kosong merupakan statement yang tidak melakukan pekerjaan apa pun.
Mencari Bilangan Terbesar, Terkecil, Rata-rata, dan Standar Deviasi
Didalam perhitungan matematika ada kalanya kita bertemu dengan barisan nilai, angka , atau yang sering kita sebut deret. Di dalam deret tersebut kita sering kebingungan kalau di suruh mencari bilangan terkecil, bilangan terbesar, rata-rata, dan standard deviasi. Untuk itu kami memberikan kemudahan dalam menyelesaikan problem di atas, dengan bantuan bahasa pemrograman java kami membuatkan program java untuk mencari bilangan terkecil, bilangan terbesar, rata-rata, dan standard deviasi, sebagai berikut :
package asdos;
import java.io.*;
import java.math.*;
public class AsDos {
public static void main(String[] args) {
// TODO code application logic here
InputStreamReader isr = new InputStreamReader(System.in);
BufferedReader br = new BufferedReader(isr);
try {
System.out.print("Masukkan 5 bilangan : ");
String bil = br.readLine();
String[] a = bil.split((" "));
int pjg = a.length;
double rata2 =0, deviasi=0 ;
int max = -999999999, min = 999999999, total = 0 ;
for (int i=0; i<pjg; i++) {
total += Integer.parseInt(a[i]);
if (Integer.parseInt(a[i]) > max)
max = Integer.parseInt(a[i]);
if (Integer.parseInt(a[i]) < min)
min = Integer.parseInt(a[i]);
}
rata2 = (double) total/pjg;
for (int i=0; i<pjg; i++) {
deviasi += Math.pow((rata2 - Double.parseDouble(a[i])),2);
}
double akar = Math.sqrt(deviasi/((double)pjg -1));
System.out.println("Bilangan terkecil = "+min);
System.out.println("Bilangan terbesar = "+max);
System.out.println("Rata - rata = "+rata2);
System.out.println("Standart deviasi = "+akar);
} catch (Exception e) {
}
}
}
dengan output sebagai berikut :
Looping Bahasa Pemrograman C++
Looping
Looping adalah Perulangan sesuatu atau serangkaian perintah dalam program.
Bentuk umum Perulangan pada bahasa C++ ada 3 antara lain :
1. Perulangan For
Digunakan untuk mengulang suatu proses yang telah diketahui jumlah perulangannya.
Bentuk umumnya:
Bentuk umumnya:
for( awal ; kondisi ; counter )
{
Statementl;
Statement2;
}
Statement3;
2. Perulangan While
Digunakan bila jumlah perulangannya belum diketahui.
Bentuk umumnya:
Bentuk umumnya:
while( expression )
{
Statementl;
Statement2;
}
Statement3;
3. Perulangan Do-While
Perulangan Do-While dan While hampir sama, perbedaannya dengan
while, do-while memiliki pengecekan kondisi yang terletak setelah
statement perulangan.
Bentuk umumnya:
Bentuk umumnya:
do
{
Statementl;
Statement2;
}
while( expression )
Statement3;
Contoh program perulangan
For
#include<iostream>
using namespace std;
int main()
{
int i,j;
for(i=1;i<=3;i++)
{
for(j=1;j<=i;j++)
{
cout<<j;
}
cout<<endl;
}
}
outputnya :
While
#include<iostream>
using namespace std;
int main()
{
int i=1;
while(i<=3)
{
int j=1;
while(j<=i)
{
cout<<j;
j++;
}
cout<<endl;
i++;
}
}
outputnya :
Do-While
#include <iostream.h>
int main()
{
int bil=2;
do
{
cout<<bil<<" ";
bil+=2;
}
while(bil<=10);
}
outputnya :
Cara membuat program array pada bahasa pemrograman c++
Bahasa Pemrograman C++
Array
#include <iostream>
using namespace std;
string nama;
string nim;
int usia;
int main()
{
cout << "Kita akan memulai input Nilai pada Array size [7] dimulai dengan nilai ke-2\n" << endl;
cout << "masukkan NAMA untuk memulai INPUT ARRAY: ";
cin >>nama;
cout << "----------------------------------------" << endl;
cout << "masukkan NIM untuk memulai INPUT ARRAY: ";
cin >>nim;
cout << "----------------------------------------" << endl;
cout << "masukkan USIA kamu : ";
cin >>usia;
if(usia <= 35){
cout << "Good USIA, Lanjut " << endl;
cout << "----------------------------------------" << endl;
}
else{
cout << "Usia Anda terlalu tua" << endl;
cout << "Maksimal 35 Tahun" << endl;
exit(1);
}
int n [9];
for ( int i = 2; i < 9; i++ ){
cout << "Input Nilai Ke-" << i <<":";
cin>>n[i];
}
cout << "----------------------------------------" << endl;
cout << "Berikut adalah nilai yang di INPUT dengan ARRAY size [5] : " << endl;
cout << "Nilai yang anda masukkan adalah .......\n" << endl;
for ( int i = 2; i < 7; i++){
cout << "Nilai ke-"<< i << " adalah " << n[i] << endl;
}
return 0;
}
Output :
Untuk Output dengan input USIA kurang dari atau sama dengan 35 tahun
Untuk Output dengan input USIA lebih dari 35 tahun
Bagaimana agar kita mahir dalam membuat program
Belajar Memrogram dan
Pemrograman
Belajar memrogram tidak sama dengan belajar bahasa
pemrograman. Belajar memrogram berarti mempelajari metodologi pemecahan
masalah, kemudian menuliskan algoritma pemecahan masalah dalam notasi tertentu
. Sedangkan belajar bahasa pemrograman berarti belajar memakai suatu bahasa
komputer, aturan tata bahasanya, instruksi-instruksinya, tata cara
pengoperasian compiler-nya, dan memanfaatkan instruksi-instruksi tersebut untuk
membuat program yang ditulis hanya dalam bahasa itu saja.
Di dalam pemrograman, kita lebih menekankan pada pemecahan
masalah, sementara menulis kode program adalah aktivitas terakhir. Mula-mula
kita pikirkan rancangan pemecahan masalah tanpa bergantung pada bahasa
pemrograman yang digunakan atau computer yang menjalankan program itu nanti. Rancangan tersebut berisi urutan
langkah-langkah pencapaian solusi yang biasanya ditulis dalam notasi-notasi
deskriptif ( notasi ini nanti kita namakan notasi
algoritmik ). Karena belajar memprogram yang baik bukanlah belajar membuat
program “yang penting hasilnya benar” , tetapi perlu dipikirkan membuat program
dengan menggunakan skema yang benar. Hal ini akan membuat proram yang kita buat
dapat bersih dari kesalahan yang timbul pada waktu eksekusi.
Bila rancangan pemecahan masalah sudah dibuat dengan skema
yang benar, maka rancangan tersebut siap dikodekan kedalam bahasa pemrograman
agar program bisa dieksekusi oleh komputer. Di sinilah perlunya kita belajar
bahasa pemrograman. Ada banyak bahasa pemrograman yang tersdia saat ini, tetapi
desain pemecahan masalah harus dapat diterjemahlan ke dalam bahasa apapun.
Hingga saat ini terdapat puluhan bahasa pemrograman. Kita
dapat menyebutkan diantaranya bahasa rakitan (assembly), Fortran, Cobol, Ada,
PL/I, Algol, Pascal, C, C++, Basic, Prolog, LISP, PRG, bahasa-bahasa simulasi
seperti CSMP, Simscript, GPSS, dan masih banyak lagi. Belakangan juga muncul
bahasa pemrograman baru seperti Java dan C#.
Berdasaarkan tujuan aplikasinya, bahasa pemrograman dapat
digolongkan menjadi dua kelompok :
1.
Bahasa pemrograman bertujuan khusus ( specific
purpose programming language ). Yang termasuk kelompok ini adalah Cobol (untuk
terapan bisnis dan administrasi ), Fortran (aplikasi komputasi ilmiah), bahasa
assembly (aplikasi pemrograman mesin), Prolog (aplikasi kecerdasan buatan), bahasa-bahasa
simulasi (Simscript), dan sebagainya.
2.
Bahasa pemrograman bertujuan umum (general
purpose programming language) yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi.
Yang termasuk kelompok ini adalah bahasa Pascal, Basic, C, dan C++.
Tentu saja pembagian ini tidak benar-benar kaku.
Bahasa-bahasa bertujuan khusus tidak berarti tidak bisa digunakan untuk
aplikasi lain. Cobol misalnya, dapat juga digunakan untuk terapan ilmiah,
tetapi tentu kemampuannya sangat terbatas. Yang jelas, bahasa-bahasa
pemrograman yang berbeda dikembangkan untuk bermacam-macam kegunaan yang
berbeda pula.
Berdasarkan “kedekatan” bahasa pemrograman apakah lebih
condong ke bahasa mesin atau ke bahasa manusia, maka bahasa pemrograman juga
dapat dikelompokkan atas dua macam :
1.
Bahasa tingkat rendah.
Bahasa jenis ini dirancang agar setiap instruksi
langsung dikerjakan oleh komputer, tanpa harus melalui penerjemah (translator).
Contohnya adalah bahasa mesin (machine language). Bahasa mesin adalah sekumpulan
kode biner (0 dan 1). Setiap perintah dalam bahasa mesin langsung “dimengerti”
oleh mesin dan langsung dikerjakan. Bahasa tingkat rendah disebut primitif,
sangat sederhana, dan relative sulit dipahami manusia. Bahasa assembly
dimasukkan ke dalam kelompok ini karena notasi yang dipakai dalam bahasa ini
merupakan bentuk “manusiawi” dari bahasa mesin, dan untuk melaksanakan
instruksinya masih diperlukan penerjemahan (oleh assembler) ke dalam bahasa
mesin. Bahasa tingkat rendah merupakan bahasa pemrograman generasi pertama yan
pernah ditulis orang.
2.
Bahasa tingkat tinggi.
Bahasa jenis ini membuat program menjadi
lebih mudah dipahami, lebih “manusiawi”, dan lebih dekat ke bahasa manusia
(bahasa Inggris terutama). Kelemhannya, program dalam bahasa tingkat tinggi
tidak dapat langsung dilaksanakan oleh komputer. Ia perlu diterjemahkan
terlebih dahuluoleh sebuah translator bahasa (yang disebut kompilator atau
compiler) ke dalam bahasa mesin sebelum akhirnya dieksekusi oleh CPU. Tahapan
pemrograman dan pelaksanaan program oleh komputer di gambarkan pada gambar di
bawah ini.
Contoh bahasa tingkat tinggi adalah Pascal,
PL/I, Ada, Cobol, Basic, Fortran, C, C++, dan sebagainya.
Sebenarnya batasan penggolongan bahasa pemrograman itu tidak
selalu jelas. Pengertian tentang apa yang dimaksud dengan bahasa tingkat tinggi
seringkali berbeda pada beberapa penulis. Ada penulis yang mendefinisikan
bahasa tingkat tinggi dari sudut pandang kemudahan pemakaiannya serta
orientasinya yang lebih dekat ke bahasa manusia. Les Goldschlager menuliskan
spectrum bahasa mulai dari bahasa tingkat tinggi (Pascal, Ada, PL/I, Cobol),
bahasa tingkat menengah (Bahasa assembly, Basic, Fortran), sampai bahasa
tingkat rendah (bahasa mesin). Kita tidak mendebatkan perbedaan cara
pengelompokkan bahasa pemrograman itu di sini, Karena buku ini tidak membahas
spesifikasi bahasa pemrograman tetapi, sekali lagi, belajar memprogram..!!!
Notasi Algoritmik
Di dalam bab sebelumnya sudah kita nyatakan bahwa notasi
algoritmik dibuat independen dari spesifikasi bahasa pemrograman dan perangkat
keras komputer yang mengeksekusinya. Notasi algoritmik ini dapat diterjemahkan
ke dalam berbagai bahasa pemrograman. Analoginya seperti resep membuat kue.
Sebuah resep dapat ditulis dalam bahasa apapun, bahasa Inggris, Perancis,
Indonesia, Jepang, dan sebagainya. Apa pun bahasa resep, kue yang dihasilkan
tetap sama, sebab algoritmanya sama (dengan catatan semua aturan dalam resep
diikuti). Mengapa bisa demikian ? Karena
setiap juru masak (yang merupakan pemroses) mampu melakukan operasi dasar yang
sama, seperti mengocok telur, menimbang berat gula, dan sebagainya. Jadi, resep
membuat kue tidak terikat pada bahasa dan juru masak yang mengerjakan.
Demikian pula halnya komputer. Meskipun setiap komputer
berbeda teknologinya,tetapi secara umum semua komputer dapat melakukan
operasi-operasi dasar dalam pemrograman seperti ooperasi pembacaan data,
operasi perbandingan, operasi aritmetika, dan sebagainya. Perkembangan
teknologi komputer tidak mengubah operasi- operasi dasar itu, yang berubah
hanyalah kecepatan, biaya, atau tingkat ketelitian. Pada sisi lain, setiap
program dalam bahasa tingkat tinggi selalu diterjemahkan kedalam bahasa mesin
sebelum akhirnya dikerjakan oleh CPU. Setiap instruksi dalam bahasa mesin
menyajikan operasi dasar yang sesuai,
dan menghasilkan efek netto yang sama pada setiap komputer.
Yang perlu dicatat adalah bahwa notasi algoritmik bukan
bahasa pemrograman, sehingga siapa pun dapat membuat notasi algoritmik yang
berbeda. Hal yang penting mengenai notasi tersebut adalah ia mudah dibaca dan
dimengerti. Selain itu, meskipun notasi algoritmik bukan notasi baku
sebagaimana pada notasi bahasa pemrograman, namun ketaatan terhadap notasi
perlu diperhatikan untuk menghindari kekeliruan.
Di bawah ini kita kemukakan beberapa notasi yang digunakan
untuk menulis algoritma. Masalah yang dijadikan contoh ilustrasi adalah
menghitung pembagi bersama terbesar dengan algoritma Euclidean.
1.
Notasi I
: Menyatakan langkah-langkah algoritma dengan untaian kalimat deskriptif
Program Euclidean
Diberikan dua buah bilangan bulat
tak-negatif m dan n (m >= n).
Algoritma Euclidean mencari
pembagi bersama terbesar, gcd, dari kedua bilangan tersebut, yaitu bilangan
bulat positif terbesar yang habis membagi m dan n.
Algoritma :
1.
Jika n = 0
maka
m adalah jawabannya;
stop.
tetapi jika n bukan 0,
lanjutkan ke langkah 2.
2.
Bagilah m dengan n dan misalkan r adalah
sisanya.
3.
Ganti nilai m dangan n dan n dengan nilai r,
lalu ulang kembali ke langkah 1.
Dengan notasi bergaya kalimat ini, deskripsi setiap langkah
dijelaskan dengan bahasa yang gambling. Proses diawali dengan kata kerja
seperti ‘baca’, ‘hitung’, ‘bagi’, ‘ganti’, dan sebagainya, sedangkan pernyataan
kondisional dinyatakan dengan ‘jika….maka….’. Notasi ini baik buat orang awam,
tetapi terdpat kesukaran menerjemahkannya langsung kedalam notasi bahasa
pemrograman.
2.Notasi II : Menggunakan bagan-alir (flowchart)
Pada masa awal perkembangan
komputer, ilmuwan menspesifikasikan algoritma sebagai bagan-alir (flowchart),
yang mengekspresikan algoritma sebagai sekumpulan bentuk-bentuk geometri
(seperti persegi panjang, lingkaran, jajaran genjang, dan sebagainya) yang
berisi langkah-langkah komputasi. Kotak empat persegi panjang menyatakan proses
, sedangkan pernyataan kondisional dinyatakan dengan bentuk intan (diamond).
Bagan-alir popular pada awal era pemrograman dengan komputer (terutama dengan
bahasa Basic, Fortran, dan Cobol). Bagan-alir tidak digunakan lagi saat ini
karena ia cenderung tidak praktis dikonversi ke bahasa pemrograman, namun beberapa
algoritma sederhana masih sering digambarkan sebagai bagan-alir. Bagan-alir
menggambarkan aliran instruksi di dalam program secara visual. Notasi
algoritmik dengan diagram-alir cocok untuk masalah yang kecil, namun tidak cocok untuk masalah yang
besar karena membutuhkan berlembar halaman kertas. Selain itu, pengonversian
notasi algoritma ke notasi bahasa pemrograman juga cenderung relatif lebih sukar.
3.
Notasi III : Menggunakan pseudo-code
Para ilmuwan komputer lebih
menyukai menuliskan algoritma dalam notasi yang lebih praktis, yaitu notasi
pseudo-code. Pseudo-code (pseudo artinya semu atau tidak sebenarnya) adalah
notasi yang mirip dengan notasi bahasa pemrograman tingkat tinggi, khususnya
(paling sering) bahasa Pascal dan C. Lebih tepatnya lagi pseudo-code adalah
campuran antara bahasa alami dengan bahasa pemrograman. Namun, tidak sepperti
bahasa penrograman yang direpotkan dengan tanda titik koma (semicolon), indeks,
format keluaran, aturan khusus, dan sebagainya, maka sembarang versi pseudo-code
dapat diterima asalkan perintahnya tidak membingungkan pembaca. Jadi, tidaklah
mengherankan jika banyak ilmuwan komputer tidak menyepakati pseudo-code
tertentu, bahkan mereka cenderung membuat “dialek” pseudo-code dengan style
mereka sendiri. Keuntungan menggunakan notasi pseudo-code adalah kemudahan
mengonversinya lebih tepat disebut mentranslasi-ke notasi bahasaa pemrograman,
karena terdapat korespondensi antara setiap pseudo-code dengan notasi bahasa
pemrograman. Korespondensi ini dapat diwujudkan dengan table translasi dari
notasi algoritmik ke notasi bahasa pemrograman apa pun.
Inilah yang dilakukan oleh programer pemula
Belajar Pemrograman Java
1. Program Java Program Dasar Menampilkan Kata
package programdasarr;
public class ProgramDasarr {
public static void main(String[] args) {
System.out.println("Hello Word....");
}
}
Output :
2. Program Java Mencari Bilangan Prima
package bilanganprima;
import java.util.Scanner;
public class BilanganPrima {
public static void main(String[] args) {
Scanner masukan = new Scanner(System.in);
System.out.println("Masukkan Bilangan : ");
int a = masukan.nextInt();
int temp = 0;
for (int i=1;i<a;i++){
if (a%i==0){
temp=temp+1;
}
}
if (temp == 1){
System.out.println("Bilangan Prima");
} else{
System.out.println("Bukan Bilangan Prima");
}
}
}
Output :
3. Program Java Mencari Luas Segitiga
package luassegitiga;
import java.util.Scanner;
public class LuasSegitiga {
static int alas;
static int tinggi;
static double luas;
static Scanner s;
public static void main(String[] args) {
s = new Scanner(System.in);
System.out.print("Masukkan Alas : ");
alas = s.nextInt();
System.out.print("Masukkan Tinggi : ");
tinggi = s.nextInt();
luas = (alas * tinggi) / 2;
System.out.println("(" +alas + " * " + tinggi + ") / 2 = " + luas);
}
}
Output :
1. Program Java Program Dasar Menampilkan Kata
package programdasarr;
public class ProgramDasarr {
public static void main(String[] args) {
System.out.println("Hello Word....");
}
}
Output :
2. Program Java Mencari Bilangan Prima
package bilanganprima;
import java.util.Scanner;
public class BilanganPrima {
public static void main(String[] args) {
Scanner masukan = new Scanner(System.in);
System.out.println("Masukkan Bilangan : ");
int a = masukan.nextInt();
int temp = 0;
for (int i=1;i<a;i++){
if (a%i==0){
temp=temp+1;
}
}
if (temp == 1){
System.out.println("Bilangan Prima");
} else{
System.out.println("Bukan Bilangan Prima");
}
}
}
Output :
3. Program Java Mencari Luas Segitiga
package luassegitiga;
import java.util.Scanner;
public class LuasSegitiga {
static int alas;
static int tinggi;
static double luas;
static Scanner s;
public static void main(String[] args) {
s = new Scanner(System.in);
System.out.print("Masukkan Alas : ");
alas = s.nextInt();
System.out.print("Masukkan Tinggi : ");
tinggi = s.nextInt();
luas = (alas * tinggi) / 2;
System.out.println("(" +alas + " * " + tinggi + ") / 2 = " + luas);
}
}
Output :
4. Program Java Penjumlahan
package penjumlahan;
import java.util.Scanner;//program menggunakan kelas Scanner
public class Penjumlahan {
//metode main memulai eksekusi atas aplikasi java
public static void main(String[] args) {
//menciptakan suatu Scanner untuk mendapatkan masukan dari command window
Scanner masukkan = new Scanner ( System.in );
int angka1;//angka pertama
int angka2;//angka kedua
int jumlah;//jumlah dari kedua angka
System.out.print("Masukkan angka pertama : ");//input angka pertama
angka1 = masukkan.nextInt();//membaca angka pertama dari pengguna
System.out.print("Masukkan angka kedua : ");//input angka kedua
angka2 = masukkan.nextInt();//membaca angka kedua dari pengguna
jumlah = angka1 + angka2;//proses penjumlahan dua angka dan hasilnya disimpan dalam variabel jumlah
System.out.printf("Jumlah adalah %d\n", jumlah);//menampilkan jumlah
}//akhir dari metode main
}//akhir dari kelas penjumlahan
Output :
Terima kasih < * ^ * >
Subscribe to:
Posts (Atom)